Senin, 25 Mei 2015

PKM



Ø  Jenis-jenis PKM
  1. PKM-P
Merupakan program penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi faktor penentu mutu produk, menemukan hubungan sebab-akibat antara 2 atau lebih faktor, menguji percobaan sebuah bentuk atau peralatan, merumuskan metode pembelajaran, melakukan inventarisasi sumber daya, memodifikasi produk eksisting, mengidentifikasi senyawa kimia di dalam tanaman, menguji khasiat ekstrak tanaman, merumuskan teknik pemasaran, survey kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara Bali di siswa sekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan Kasongan, faktor penyebab tahayul mewarnai perilaku masyarakat Jawa dan kegiatan lain yang memiliki tujuan semacam itu.
2. PKM-T
Program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototype model, peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu dan lain lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha dan lain-lain) atau lainnya bagi industry berskala mikro atau kecil (industry rumahan, pedagang kecil atau koperasi) dan menengah yang menyangkut masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program. Mitra program yang dimaksud adalah kelompok masyarakat yang dinilai produktif.
3.PKM-K
Program pengembangan keterampilan mahasiswa dalam berwirausaha dan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupa barang atau jasa yang selanjutnya merupakan salah satu modal dasar mahasiswa berwirausaha dan memasuki pasar. Jadi pemeran utama berwirausaha dalam hal ini adalah mahasiswa, bukan masyarakat ataupun mitra lainnya.
4. PKM-M
Program bantuan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hokum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain-lain bagi masyarakat formal maupun non formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Diisayaratkan dalam usulan program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
5.PKM-KC
Program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototype dan sejenisnya. Karya cipta tersebut mungkin belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
6.PKM-AI
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan mahasiswa dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukannya sendiri (misalnya studi kasus, praktek lapang, KKN, PKM, magang, dan lain-lain).
7.PKM-GT
Program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari idea tau gagasan kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan mengacu kepada isu actual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi hasil karya piker yang cerdas dan realistik.


Ø  Alur PKM
Kreatifitas Mahasiswa :
1.      Bidang Kegiatan :             a. PKM-P
b. PKM-K                          PIMNAS
c. PKM-M
d. PKM-T                      E-proceeding
e. PKM-KC
f. PKM-GT
2.      PKM-AI :               JURNAL ILMIAH TERAKREDITASI

E-journal

indah dan berharganya sepatu bagi wanita


INDAH DAN BERHARGANYA SEPATU BAGI WANITA
Oleh : Eki Claudiya Yuniar F (5131211007)
Di Negara Korea wanita akan lebih bahagia jika dibelikan sebuah sepatu dibanding berlian, sepatu menggambarkan kecantikan orang yang memakainya, keindahan bunyinya akan membuat wanita merasa beda dengan wanita yang lain. Kecantikan dan keanggunan seseorang akan dilihat dari sepatu yang mereka gunakan, seperti putri yang berjalan tak tok tak tok bunyinya melambangkan wanita yang anggun sedang berjalan menuju arah kita. Alas kaki yang dianggap biasa itu ternyata berpengaruh besar untuk seorang wanita.
Sepatu, sebuah benda yang mungkin dianggap biasa oleh para laki-laki, tetapi bagi wanita sepatu adalah hal yang luar biasa. Bentuk sepatu sangatlah bermacam-macam, dari berbagai bentuk yang lucu ada, mungkin itu alasan wanita memilih sepatu sebagai barang berharganya. Setiap bentuk sepatu memiliki berbagai macam arti, setiap garis jahitannya juga memiliki warna atau makna tergantung kepada seseorang yang memakainya.
Sudah terbukti diberbagai majalah barang-barang yang terjual pertama adalah sepatu, wanita tidak cukup hanya memiliki satu pasang sepatu. Kebanyakan dari mereka membeli sepatu sesuai dengan warna baju yang mereka punya, satu hal yang harus diingat lagi sepatu adalah prioritas utama wania dalam penampilan. Remaja yang digilai sepatu akan melakukan apa saja demi sepatu yang diinginkan misalnya akan menabung demi sepatu yang diinginkannya. Padahal sepatu akan dipakai sebagai alas kaki dan mengenai kotoran-kotoran.
“Menurut Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita. Pada abad 19, fungsi mempengaruhi bentuk alas kaki, di mana dibuat mendekati bentuk kaki dan disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek kesederhanaan menjadi pertimbangan sehingga terjadi reduksi pernik dan dibuat missal”
Alas kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Alas kaki itu sekarang sering disebut dengan sepatu, sepatu bisa mempengaruhi penampilan yaitu bahan, aksesoris atasan, warna, bentuk bagian depan, tinggi hak, bawahan, dan pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada pemakainya, dapat berkesan feminin, maskulin, atau sportif. Sepatu mempunyai komponen lebih banyak dibanding sandal. Misalnya, bagian vamp, quarter, lidah, bis, hak. Dari bagian sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta alas kaki.
“Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit hewan. Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS)” Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu. “Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno. Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir” . Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya.
Dahulu sepatu hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi, orang-orang yang memiliki kekuasaan besar di daerahnya. Tetapi sekarang sepatu bisa dimiliki oleh siapa saja yang menginginkan, sepatu banyak diperjual belikan di pasar dan yang lain. Bahkan sebuah karangan buku yang mengambil tema sepatu pun ada, contohnya dalam buku novel Sepatu Dahlan Karya Krisna Pabichara. Sepatu telah menjadi transetter yang perkembangannya sangat pesat. Sepatu bagi saya sendiri adalah sebuah alat bantu untuk membantu kita berjalan, dan sebuah alat untuk memberikan suasana baru dalam penampilan kita, karena sepatu cerminan pertama bagi seorang wanita.
Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang, remaja sekarang pandai memadukan warna pakaian yang mereka gunakan dengan sepatu yang mereka gunakan pula, biasanya hal tersebut jika seseorang memakainya dengan padauan warna yang pas mereka akan dibilang dengan remaja yang trendi. Tetapi jika ada remaja yang tidak bisa menyesuaikan warna, motif baju dengan sepatunya maka mereka akan disebut culun. Hal yang jauh terbalik dengan jaman dahulu, dahulu yang semua orang tidak memikirkan sepatu sebagai gaya tetapi sepatu hanya dipakai untuk pengaman kaki saja.
Berbeda generasi maka berbeda pula sebuah pola pikir, berbeda waktu maka berbeda juga bentuk. “Pada tahun 1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana, tahun 1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter, tahun 1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, tahun 1998-2001 - Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia, dan tahun 2006-sekarang - Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan” .
Sebuah pergantian waktu menjadi saksi begitu berharganya sebuah sepatu untuk semua kalangan terutama wanita, sepatu satu kata yang simple tetapi banyak kata dibenak seseoranng yang menyebutnya, keindahan, bentuk, warna dan modelnya adalah salah satu kekreatifan atau ke unikan manusia yang membuatnya, langkahnya yang berbunyi indah tak tok tak tok membuat langkah yang cantik bagi pemiliknya. Tuhan menciptan manusia dan memberi manusia tersebut sebuah anugerah, maka dari itu gunakan kekreatifanmu untuk memberikan atau menciptakan sebuah karya yang harga jualnya mahal, walaupun hanya menciptan sebuah desain sepatu. Cukup simple memang, tetapi sebuah anugerah atau kekreatifan belum tentu dimiliki oleh semua orang, dan belum tentu orang tersebut menggunakan hal tersebut dengan baik.
Untuk wanita seharusnya dalam pemilihan sepatu jangan memilih karena bagus atau lucunya saja, tetapi diusahakan yang pertama diperhatikan adalah ukurannya, karena kenyamanan itu sangatlah penting. Jika kenyamanannya kuranng maka untuk beraktifitas akan mengalami kesusahan dan menyebabkan tidak percaya  diri. Karena sebenarnya sepatu digunakan untuk membuat percaya diri pemakainya, bukan malah membuat pemakainya menjadi kurang ppercaya diri. Desain sepatu juga telah disesuaikan dengan model-model tren yang sedang ada dikalangan remaja maka jangan takut kalau sepatu yang digunakan dipikir tidak model dan yang lain. Kenyamanan menggunakan sepatu bukan karena mahal atau tidaknya sepatu kita, tetapi kenyamanan itu ada karena kecocokan dan percaya diri si pemakainya.

kutipan dan daftar pustaka


1.      Kutipan langsung kurang dari 4 baris
a.       Skripsi
Sutopo mengatakan, “Penerimaan diri adalah kemampuan menerima dan merasa nyaman dengan sifat-sifat dalam diri, presentasi, kesuksesan yang dicapai secara positif” (2012:12)

b.      Surat Kabar
Dalam pelaksanaan UN di Indonesia tidak ada yang di nomor duakan,saat ditemui di Sekolah Menengah Atas Luar Biasa “Anes menjelaskan UN diikuti anak-anak yang berkebutuhan umum dan Khusus tanpa ada pengecualian”. Ucapnya (Kompas.com). Menurut Anes dalam Kompas.com edisi 13 April 2015.

2.      Kutipan langsung lebih dari 4 baris
a.       Jurnal
Menurut Agnew dalam jurnal Internasional yang berjudul Relationships between parental alcohol abuse and social support,  abuse risk and social support, and substance abuse risk among south Korean adolescents yaitu :
      This study examined the roles played by parental alcohol abuse and social support, peer substance abuse risk and social support, and substance abuse risk among adolescents in South Korea. Participants were adolescents between the ages of 15 and 22 years (mean, 18), residing in Seoul city and in surrounding Kyung-gi Province. Of 259 participants, 41.3% scored 2 or more on the POSIT scale, which suggested they met the problematic criteria for substance abuse risk.

b.      Internet (Blog)
Menurut Sofyan Willis menjelaskan bahwa family conseling atau konseling keluarga adalah sebagai berikut :
Family Conseling atau konseling keluarga adalah upaya bantuan yang diberikan kepada individu anggota keluarga melalui sistem keluarga (pembenahan komunikasi keluarga) agar potensinya berkembang seoptimal mungkin dan masalahnya dapat diatasi atas dasar kemauan membantu dari semua anggota keluarga berdasarkan kerelaan dan kecintaan terhadap keluarga. (Willis 2009: 28).

3.      Kutipan tidak langsung
a.       Buku  ( Pengembangan Peserta Didik)
Pertumbuhan masa kanak-kanak awal tidak terjadi pesat pada bayi, pada tahun pertama, bayi tumbuh melambat, dan pada tahun pertama bayi tumbuh dengan pesat, pada tahun kedua pertumbuhan mulai melambat, dan pada tahun ketiga pertumbuhan semakin melambat. Pada masa kanak-kanak awal, rata-rata anak bertambah tinggi 6,25 cm setiap tahun, dan bertambah berat 2,5 - 3,5 kg setiap tahun. Pada usia 6 tahun berat harus bertambah lebih mencapai tujuh kali berat pada waktu lahir. (Sunrrock, dkk 2002: ).

b.      Internet (Wordpress)
Dalam Ifdil.com, Bimbingan dalam keluarga adalah suatu proses pemberian bantuan kepada individu secara berkelanjutan dan sistematis, yang dilakukan oleh seorang ahli yang telah mendapat latihan khusus untuk itu, dimaksudkan agar individu dapat memahami dirinya, lingkungan keluarganya serta dapat mengarahkan diri dengan baik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan untuk dapat mengembangkan potensi dirinya secara optimal untuk kesejahteraan dirinya dan kesejahteraan masyarakat, khususnya untuk kesejahteraan keluarganya. (wordpress.com, diunduh 13 April 2015)

4.      Kutipan catatan kaki
a.       Buku
Keenam belas pokok bahasan diatas konon telah dikupas oleh hamper semua ahli yang telh diselidiki smith, walaupun porsi (jumlah bagian atau  jatah) yang diberikan dalam mengupas tersebut tidak sama.¹
b.      Undang-undang atau Peraturan Pemerintah
Dikutip dari permendikbud no 111 tahun 2014 pasal 7 dijelaskan tentang
(1) Strategi layanan Bimbingan dan Konseling dibedakan atas : a. jumlah individu yang dilayani,b. permasalahan, c. Cara komunikasi layanan.
(2)Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan jumlah individu yang dilayani sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan melalui layanan individual, layanan kelompok, layanan klasikal, atau kelas besar.
(3)Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan permasalahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)huruf b dilaksanakan melalui pembimbingan konseling atau advokasi.
(4)Strategi layanan Bimbingan dan Konseling berdasarkan cara komunikasi layanan sebagaimana dimaksud pasal ayat (2) huruf c dilaksanakan melalui tatap muka atau media. ²




 
¹Drs.Muhibbin Syah, M.Ed., Op. Cit., hlm 25
²Permendikbud no 111 tahun 2014
5.      Daftar Pustaka
                                                                                       
Agnew, R. (1991). The interactive effects of peer variables on delinquency. Criminology, 29, 47-72. Jurnal sikolog. Relationships between parental alcohol abuse and social support,  abuse risk and social support, and substance abuse risk among south Korean adolescents.
Dalyono. 2009. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Ifdil. 2007. Kerangka Konseptual konseling Pemuda dan Keluarga. Bandung: alfabeta. Dalam http://allamandakathriya.blogspot.com. diakses pada hari Senin tanggal 13 April 2015 pukul 10.41 WIB.
Izzaty, Rita, Eka ddk. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Yogyakarta: UNY Press.
Permendikbud nomor 111 tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, pasal 7.
Sutopo, Duwi. 2012. Studi Deskriptif Penerimaan Diri Karyawan Outsourcing di    Chinema XXI Yogyakarta. Skripsi Psikologi Universitas Teknologi Yogyakarta. Tidak diterbitkan.
Widhian. 2015. Tidak ada anak Indonesia yang dinomor duakan: dalam Koran Kompas, 13 April 2015. Jakarta.
Willis, sofyan. 2009. Konseling keluarga. Bandung : alfabeta. Dalam
https://aderahmatillahconseling.wordpress. Diakses pada hari Senin tanggal 13 April 2015 pukul 10.24 WIB.