Senin, 25 Mei 2015

indah dan berharganya sepatu bagi wanita


INDAH DAN BERHARGANYA SEPATU BAGI WANITA
Oleh : Eki Claudiya Yuniar F (5131211007)
Di Negara Korea wanita akan lebih bahagia jika dibelikan sebuah sepatu dibanding berlian, sepatu menggambarkan kecantikan orang yang memakainya, keindahan bunyinya akan membuat wanita merasa beda dengan wanita yang lain. Kecantikan dan keanggunan seseorang akan dilihat dari sepatu yang mereka gunakan, seperti putri yang berjalan tak tok tak tok bunyinya melambangkan wanita yang anggun sedang berjalan menuju arah kita. Alas kaki yang dianggap biasa itu ternyata berpengaruh besar untuk seorang wanita.
Sepatu, sebuah benda yang mungkin dianggap biasa oleh para laki-laki, tetapi bagi wanita sepatu adalah hal yang luar biasa. Bentuk sepatu sangatlah bermacam-macam, dari berbagai bentuk yang lucu ada, mungkin itu alasan wanita memilih sepatu sebagai barang berharganya. Setiap bentuk sepatu memiliki berbagai macam arti, setiap garis jahitannya juga memiliki warna atau makna tergantung kepada seseorang yang memakainya.
Sudah terbukti diberbagai majalah barang-barang yang terjual pertama adalah sepatu, wanita tidak cukup hanya memiliki satu pasang sepatu. Kebanyakan dari mereka membeli sepatu sesuai dengan warna baju yang mereka punya, satu hal yang harus diingat lagi sepatu adalah prioritas utama wania dalam penampilan. Remaja yang digilai sepatu akan melakukan apa saja demi sepatu yang diinginkan misalnya akan menabung demi sepatu yang diinginkannya. Padahal sepatu akan dipakai sebagai alas kaki dan mengenai kotoran-kotoran.
“Menurut Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita. Pada abad 19, fungsi mempengaruhi bentuk alas kaki, di mana dibuat mendekati bentuk kaki dan disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek kesederhanaan menjadi pertimbangan sehingga terjadi reduksi pernik dan dibuat missal”
Alas kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Alas kaki itu sekarang sering disebut dengan sepatu, sepatu bisa mempengaruhi penampilan yaitu bahan, aksesoris atasan, warna, bentuk bagian depan, tinggi hak, bawahan, dan pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada pemakainya, dapat berkesan feminin, maskulin, atau sportif. Sepatu mempunyai komponen lebih banyak dibanding sandal. Misalnya, bagian vamp, quarter, lidah, bis, hak. Dari bagian sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta alas kaki.
“Para ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit hewan. Sepatu primitif (kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika Serikat (AS)” Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari atau dinginnya suhu. “Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno. Alas kaki yang berasal dari Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan milik raja Mesir” . Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status sosial penggunanya.
Dahulu sepatu hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi, orang-orang yang memiliki kekuasaan besar di daerahnya. Tetapi sekarang sepatu bisa dimiliki oleh siapa saja yang menginginkan, sepatu banyak diperjual belikan di pasar dan yang lain. Bahkan sebuah karangan buku yang mengambil tema sepatu pun ada, contohnya dalam buku novel Sepatu Dahlan Karya Krisna Pabichara. Sepatu telah menjadi transetter yang perkembangannya sangat pesat. Sepatu bagi saya sendiri adalah sebuah alat bantu untuk membantu kita berjalan, dan sebuah alat untuk memberikan suasana baru dalam penampilan kita, karena sepatu cerminan pertama bagi seorang wanita.
Di samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya mulai menjadi pilihan banyak orang, remaja sekarang pandai memadukan warna pakaian yang mereka gunakan dengan sepatu yang mereka gunakan pula, biasanya hal tersebut jika seseorang memakainya dengan padauan warna yang pas mereka akan dibilang dengan remaja yang trendi. Tetapi jika ada remaja yang tidak bisa menyesuaikan warna, motif baju dengan sepatunya maka mereka akan disebut culun. Hal yang jauh terbalik dengan jaman dahulu, dahulu yang semua orang tidak memikirkan sepatu sebagai gaya tetapi sepatu hanya dipakai untuk pengaman kaki saja.
Berbeda generasi maka berbeda pula sebuah pola pikir, berbeda waktu maka berbeda juga bentuk. “Pada tahun 1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana, tahun 1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter, tahun 1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, tahun 1998-2001 - Sepatu lars menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia, dan tahun 2006-sekarang - Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan kaum perempuan” .
Sebuah pergantian waktu menjadi saksi begitu berharganya sebuah sepatu untuk semua kalangan terutama wanita, sepatu satu kata yang simple tetapi banyak kata dibenak seseoranng yang menyebutnya, keindahan, bentuk, warna dan modelnya adalah salah satu kekreatifan atau ke unikan manusia yang membuatnya, langkahnya yang berbunyi indah tak tok tak tok membuat langkah yang cantik bagi pemiliknya. Tuhan menciptan manusia dan memberi manusia tersebut sebuah anugerah, maka dari itu gunakan kekreatifanmu untuk memberikan atau menciptakan sebuah karya yang harga jualnya mahal, walaupun hanya menciptan sebuah desain sepatu. Cukup simple memang, tetapi sebuah anugerah atau kekreatifan belum tentu dimiliki oleh semua orang, dan belum tentu orang tersebut menggunakan hal tersebut dengan baik.
Untuk wanita seharusnya dalam pemilihan sepatu jangan memilih karena bagus atau lucunya saja, tetapi diusahakan yang pertama diperhatikan adalah ukurannya, karena kenyamanan itu sangatlah penting. Jika kenyamanannya kuranng maka untuk beraktifitas akan mengalami kesusahan dan menyebabkan tidak percaya  diri. Karena sebenarnya sepatu digunakan untuk membuat percaya diri pemakainya, bukan malah membuat pemakainya menjadi kurang ppercaya diri. Desain sepatu juga telah disesuaikan dengan model-model tren yang sedang ada dikalangan remaja maka jangan takut kalau sepatu yang digunakan dipikir tidak model dan yang lain. Kenyamanan menggunakan sepatu bukan karena mahal atau tidaknya sepatu kita, tetapi kenyamanan itu ada karena kecocokan dan percaya diri si pemakainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar