INDAH
DAN BERHARGANYA SEPATU BAGI WANITA
Oleh
: Eki Claudiya Yuniar F (5131211007)
Di
Negara Korea wanita akan lebih bahagia jika dibelikan sebuah sepatu dibanding
berlian, sepatu menggambarkan kecantikan orang yang memakainya, keindahan
bunyinya akan membuat wanita merasa beda dengan wanita yang lain. Kecantikan
dan keanggunan seseorang akan dilihat dari sepatu yang mereka gunakan, seperti
putri yang berjalan tak tok tak tok bunyinya melambangkan wanita yang anggun
sedang berjalan menuju arah kita. Alas kaki yang dianggap biasa itu ternyata
berpengaruh besar untuk seorang wanita.
Sepatu,
sebuah benda yang mungkin dianggap biasa oleh para laki-laki, tetapi bagi
wanita sepatu adalah hal yang luar biasa. Bentuk sepatu sangatlah
bermacam-macam, dari berbagai bentuk yang lucu ada, mungkin itu alasan wanita
memilih sepatu sebagai barang berharganya. Setiap bentuk sepatu memiliki
berbagai macam arti, setiap garis jahitannya juga memiliki warna atau makna
tergantung kepada seseorang yang memakainya.
Sudah
terbukti diberbagai majalah barang-barang yang terjual pertama adalah sepatu,
wanita tidak cukup hanya memiliki satu pasang sepatu. Kebanyakan dari mereka
membeli sepatu sesuai dengan warna baju yang mereka punya, satu hal yang harus
diingat lagi sepatu adalah prioritas utama wania dalam penampilan. Remaja yang
digilai sepatu akan melakukan apa saja demi sepatu yang diinginkan misalnya
akan menabung demi sepatu yang diinginkannya. Padahal sepatu akan dipakai
sebagai alas kaki dan mengenai kotoran-kotoran.
“Menurut
Saryoto BSc, dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Barang Kulit
Karet dan Plastik (BBPPKP), Depperindag, ada lima bentuk pola dasar dalam
merancang alas kaki, yaitu model pump, derby, moliere (oxford), pantofel, dan
mokasin. Model pump merupakan bentuk dasar sepatu wanita. Pada abad 19, fungsi
mempengaruhi bentuk alas kaki, di mana dibuat mendekati bentuk kaki dan
disesuaikan dengan aktivitas pemakai. Aspek kesederhanaan menjadi pertimbangan
sehingga terjadi reduksi pernik dan dibuat missal”
Alas
kaki yang dulunya begitu simpel, telah mengalami beberapa perubahan, seperti terdapatnya
hiasan dengan beragam aksesoris untuk memperindahnya. Alas kaki itu sekarang
sering disebut dengan sepatu, sepatu bisa mempengaruhi penampilan yaitu bahan,
aksesoris atasan, warna, bentuk bagian depan, tinggi hak, bawahan, dan
pengunci. Semua itu dapat membentuk citra pada pemakainya, dapat berkesan
feminin, maskulin, atau sportif. Sepatu mempunyai komponen lebih banyak
dibanding sandal. Misalnya, bagian vamp, quarter, lidah, bis, hak. Dari bagian
sepatu itulah perancang dapat mencurahkan kreativitas dalam mencipta alas kaki.
“Para
ahli sejarah memperkirakan bahwa sepatu pertama kali dibuat pada zaman Es atau
sekitar 5 juta tahun lalu. Sepatu itu dibuat dari kulit hewan. Sepatu primitif
(kuno) dalam jumlah besar pernah ditemukan di pedalaman Missouri, Amerika
Serikat (AS)” Selain dari kulit binatang, ada juga sepatu yang terbuat dari
rumput atau semak. Gunanya, untuk melindungi kaki dari teriknya sinar matahari
atau dinginnya suhu. “Selain di Missouri, ditemukan juga alas kaki yang berasal
dari peradaban Mesir Kuno, Viking, dan China kuno. Alas kaki yang berasal dari
Mesir Kuno, berhiaskan gambar yang sangat indah. Alas kaki tersebut merupakan
milik raja Mesir” . Alas kaki pada saat itu digunakan untuk menunjukkan status
sosial penggunanya.
Dahulu
sepatu hanya digunakan oleh orang-orang yang memiliki derajat yang tinggi,
orang-orang yang memiliki kekuasaan besar di daerahnya. Tetapi sekarang sepatu
bisa dimiliki oleh siapa saja yang menginginkan, sepatu banyak diperjual
belikan di pasar dan yang lain. Bahkan sebuah karangan buku yang mengambil tema
sepatu pun ada, contohnya dalam buku novel Sepatu Dahlan Karya Krisna
Pabichara. Sepatu telah menjadi transetter yang perkembangannya sangat pesat.
Sepatu bagi saya sendiri adalah sebuah alat bantu untuk membantu kita berjalan,
dan sebuah alat untuk memberikan suasana baru dalam penampilan kita, karena
sepatu cerminan pertama bagi seorang wanita.
Di
samping itu, sepatu-sepatu yang menawarkan kenyamanan bagi para pemakainya
mulai menjadi pilihan banyak orang, remaja sekarang pandai memadukan warna
pakaian yang mereka gunakan dengan sepatu yang mereka gunakan pula, biasanya
hal tersebut jika seseorang memakainya dengan padauan warna yang pas mereka
akan dibilang dengan remaja yang trendi. Tetapi jika ada remaja yang tidak bisa
menyesuaikan warna, motif baju dengan sepatunya maka mereka akan disebut culun.
Hal yang jauh terbalik dengan jaman dahulu, dahulu yang semua orang tidak
memikirkan sepatu sebagai gaya tetapi sepatu hanya dipakai untuk pengaman kaki
saja.
Berbeda
generasi maka berbeda pula sebuah pola pikir, berbeda waktu maka berbeda juga
bentuk. “Pada tahun 1950 - Sneaker menjadi sepatu pilihan di mana-mana, tahun
1970 - Platform shoes dengan tumit setinggi 2-5 inci atau 5—12 sentimeter,
tahun 1995 - Museum Sepatu Bata di Toronto, tahun 1998-2001 - Sepatu lars
menjadi salah satu sepatu yang populer di Indonesia, dan tahun 2006-sekarang -
Model wedges shoes (berbentuk irisan) merupakan model yang populer di kalangan
kaum perempuan” .
Sebuah
pergantian waktu menjadi saksi begitu berharganya sebuah sepatu untuk semua
kalangan terutama wanita, sepatu satu kata yang simple tetapi banyak kata
dibenak seseoranng yang menyebutnya, keindahan, bentuk, warna dan modelnya
adalah salah satu kekreatifan atau ke unikan manusia yang membuatnya,
langkahnya yang berbunyi indah tak tok tak tok membuat langkah yang cantik bagi
pemiliknya. Tuhan menciptan manusia dan memberi manusia tersebut sebuah
anugerah, maka dari itu gunakan kekreatifanmu untuk memberikan atau menciptakan
sebuah karya yang harga jualnya mahal, walaupun hanya menciptan sebuah desain
sepatu. Cukup simple memang, tetapi sebuah anugerah atau kekreatifan belum
tentu dimiliki oleh semua orang, dan belum tentu orang tersebut menggunakan hal
tersebut dengan baik.
Untuk
wanita seharusnya dalam pemilihan sepatu jangan memilih karena bagus atau
lucunya saja, tetapi diusahakan yang pertama diperhatikan adalah ukurannya,
karena kenyamanan itu sangatlah penting. Jika kenyamanannya kuranng maka untuk
beraktifitas akan mengalami kesusahan dan menyebabkan tidak percaya diri. Karena sebenarnya sepatu digunakan
untuk membuat percaya diri pemakainya, bukan malah membuat pemakainya menjadi
kurang ppercaya diri. Desain sepatu juga telah disesuaikan dengan model-model
tren yang sedang ada dikalangan remaja maka jangan takut kalau sepatu yang
digunakan dipikir tidak model dan yang lain. Kenyamanan menggunakan sepatu
bukan karena mahal atau tidaknya sepatu kita, tetapi kenyamanan itu ada karena
kecocokan dan percaya diri si pemakainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar